Khilafah wa DULLAH wa Busyara RASULULLAH

Prophethood (meaning Muhammad (SAW) himself) will remain with you for as long as Allah wills it to remain, then Allah will raise it up whenever he wills to raise it up. Afterwards, there will be a Caliphate that follows the guidance of Prophethood remaining with you for as long as Allah wills it to remain. Then, He will raise it up whenever He wills to raise it up. Afterwards, there will be a reign of violently oppressive [The reign of Muslim kings who are partially unjust] rule and it will remain with you for as long as Allah wills it to remain. Then, there will be a reign of tyrannical rule and it will remain for as long as Allah wills it to remain. Then, Allah will raise it up whenever He wills to raise it up. Then, there will be a Caliphate that follows the guidance of Prophethood.

تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا اللهُ إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثَمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكاً عَاضًّا فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكاً جَبْرِيًّا فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ. ثُمَّ سَكَتَ

Akan ada masa kenabian pada kalian selama yg Allah kehendaki Allah mengangkat atau menghilangkan kalau Allah menghendaki. Lalu akan ada masa khilafah di atas manhaj nubuwwah selama Allah kehendaki kemudian Allah mengangkat jika Allah menghendaki. Lalu ada masa kerajaan yg sangat kuat selama yg Allah kehendaki kemudian Allah mengangkat bila Allah menghendaki. Lalu akan ada masa kerajaan selama yg Allah kehendaki kemudian Allah mengangkat bila Allah menghendaki. Lalu akan ada lagi masa kekhilafahan di atas manhaj nubuwwah.“ Kemudian beliau diam.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Selamat Datang di Web Site kami

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

HTI Channel live streaming

Watch live streaming video from htichannel at livestream.com

Rabu, 13 Juli 2011

Jaman Kapitalisme Menimbulkan Stress

Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.[1]  Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil.[2] Sebagai contoh, banyak profesional memandang tekanan  berupa beban kerja yang berat dan tenggat waktu yang mepet sebagai tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka. [3]
Stres bisa positif dan bisa negatif.  Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan. Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres hambatan.[3]


Stress adalah penyakit yang banyak menemani masyarakat modern jaman ini.  Stress di dunia kerja, kuliah, kebutuhan hidup hingga masalah hubungan seksual.  Terkadang usaha untuk menghilangkan stress malah memunculkan stress yang baru.  Cara-cara Tradisional hingga metode modern kita pakai agar terhindar dari stress.  Lazarus dan Folkman (1984) mendefinisikan stress sebagai segala sesuatu yang dipandang oleh seseorang sebagai sesuatu yang manantang, mengancam, atau menyakitkan (Lazarus & Folkman, dalam Wortman, 1999). Holmes dan Rahe mendefnisikan stress sebagai suatu keadaan dimana individu harus berubah dan menyesuaikan diri terhadap suatu peristiwa yang terjadi (Holmes & Rahe dalam Aronson, 2004). Papalia (2004) mendefinisikan stress sebagai respon terhadap tuntutan fisik ataupun psikologis. Penyebab stress sendiri dapat dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu bioekologis, psikososial, dan kepribadian. Bioekologis adalah stress yang muncul karena keadaan biologis seseorang yang dipengaruhi oleh tingkah laku-tingkah laku orang tersebut. Psikososial adalah stress yang muncul karena pengaruh keadaan lingkungan, dan kepribadian adalah stress yang muncul akibat kepribadian orang tersebut. Ada banyak cara menghilangkan stress namun Achiles akan berbagi menurut cara dan pengalaman Achiles sendiri dalam menghilangkan stress. [4]


Gejala Stress

Gejala-gejala stres mencakup mental, sosial dan fisik. Hal-hal ini meliputi kelelahan, kehilangan atau meningkatnya napsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit tidur dan tidur berlebihan. Melepaskan diri dari alkohol, narkoba, atau perilaku kompulsif lainnya sering merupakan indikasi-indikasi dari gelaja stres. Perasaan was-was, frustrasi, atau kelesuan dapat muncul bersamaan dengan stres.   

Stres menampakkan diri dengan berbagai cara. Sebagai contoh, seorang individu yang sedang stres berat mungkin mengalami tekanan darah tinggi, seriawan, jadi mudah jengkel, sulit membuat keputusan yang bersifat rutin, kehilangan selera makan, rentan terhadap kecelakaan, dan sebagainya. Gejala  stres ini dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum: gejala fisiologi, gejala psikologi, dan gejala perilaku.

Pengaruh gejala stres dari gejala fisiologis terdapat riset yang menyimpulkan bahwa stres dapat menciptakan perubahan dalam metabolisme, meningkatkan detak jantung dan tarikan napas, menaikkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala, dan memicu serangan jantung.

Stres yang berkaitan dengan pekerjaan dapat menyebabkan ketidakpuasan terkait dengan pekerjaan. Ketidakpuasan itu adalah efek psikologis sederhana tetapi paling nyata dari stres. Namun stres juga muncul dalam beberapa kondisi psikologis lain, misalnya, ketegangan, kecemasan, kejengkelan, kejenuhan, dan sikap yang suka menunda-nunda pekerjaan.

Gejala stres yang berkaitan dengan perilaku meliputi perubahan dalam tingkat produktivitas, kemangkiran, dan perputaran karyawan, selain juga perubahan dalam kebiasaan makan, pola merokok, konsumsi alkohol, bicara yang gagap, serta kegelisahan dan ketidakteraturan waktu tidur.   Pola yang paling banyak dipelajari dalam literatur stres-kinerja adalah hubungan U-terbalik. Logika yang mendasarinya adalah bahwa tingkat stres rendah sampai menengah merangsang tubuh dan meningkatkan kemampuannya untuk bereaksi. Pola U-terbalik ini menggambarkan reaksi terhadap stres dari waktu ke waktu dan terhadap perubahan dalam intensitas stres.

Faktor-faktor Stress

Adapun faktor-faktor stress ini akan selalu ada karena kita sebagai makhluk hidup dan sekaligus makhluk sosial mau tidak mau pastilah kita akan menghadapinya.  faktor-faktor tersebut adalah faktor lingkungan, organisasi dan pribadi.  Ini merupakanketiga aktivitas yang tidak lepas dari kehidupan kita, karena setiap manusia memiliki tujuan dan harapan yang ingin dicapainya, sehingga wajarlah stress menjangkiti kita di tengah-tengah kehidupan ini.  tetapi ada faktor yang memang diakibatkan dari sistem yang salah jalan seperti saat ini justru mengakibatkan banyak manusia yang stress berujung kepada ketidakberdayaan mereka untuk memecahkan masalah tersebut, misalnya ada yang mengatasi stressnya dengan bunuh diri atau meminum-minuman keras atau melampiaskan diri hingga hanyut dalam dunia gemerlap.  Itu hanya melepaskan sress saja.

Dimana telah disampaikan oleh para ahli psikolog di atas bahwa stress itu ada 2 yakni stress berdampak positif atau negatif.  Jelas, baik stress positif maupun negatif tetap membutuhkan pemecahan yang selektif dan jitu agar kita dapat merasakan kenikmatan hidup di dunia dan akherat.

Solusi para Ahli Psikolog
 
Ingin Membunuh Stres, tidak mungkin karena ini juga sudah sunnatullah yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita.  Kalau dikatakan menyegarkan diri dari stress maka cobalah lakukan dengan berkebun.  Karena penelitian terbaru menyarankan seseorang yang dilanda stres berat untuk melakukan aktivitas baru.  Salah satu aktivitas yang bisa menyegarkan kembali (bahasa peneliti; membunuh stress) itu adalah berkebun.  Sejumlah peneliti menyimpulkan berkebun jauh lebih baik dari kegiatan santai lainnya.  "Sebagai mahluk sosial manusia perlu melampiaskan kepenatan sehari-hari,"kata Doktor Andrea Faber Taylor, peneliti kesehatan manusia dari University of Illinois dalam huffingtonpost 11 Juli 2011.

Peneliti menganalisa tingkat konsentrasi seseorang dalam membaca di dalam ruangan. Hasilnya seseorang yang menyukai berkebun lebih unggul lantaran memiliki tingkat hormon pengatur stres yang lebih rendah. Alasannya, berkebun bisa meningkatkan suasana hati seseorang.

Selain menghilangkan stres, berkebun bermanfaat sebagai sarana berolah raga dan memperbaiki kesehatan mental. Tanaman hasil berkebun, berupa buah-buahan atau sayuran, bisa menjadi sumber makanan yang menyehatkan badan.

Lalu bagaimana cara memulainya? Tak perlu lahan yang luas atau peralatan mahal. Peneliti menyarankan lakukan kegiatan berkebun sekarang meski dilakukan di teras halaman yang kecil. tempointeraktif.com Ingin Membunuh Stres, Coba Berkebun 

Solusi Fundamental Hanya Ada dalam  Islam

Bukan berarti mengabaikan solusi para ahli psikolog, jika kita melihat faktor utama yang menyebakan stress itu terletak pada pemikiran. perasaan dan aturan yang mengikat masyarakat, karena melihat banyak orang yang stress menuju kepada kebuntuan dan ujung-ujungnya pasti masalah perekonomian individu tersebut.  Tentu jelaslah stress semacam ini adalah stress karena diterapkannya lingkungan dan aturan yang tidak bersahabat dengan manusia dan lingkungan sekitar.  

Jadi, satu-satunya solusi yang bersahabat baik pikiran, perasaan dan aturan yang berada di tengah masyarakat adalah Islam.  Karena Islam datang untuk membawa rahmatan lil 'alamiin.  Di Bawah Satu Payung yakni Khilafah Islamiyah Ala'minhajin Nubuwwah Kedua.

Faqih Abu Anis
Pengelola Yayasan Az-Zaidan Centre

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Komentarnya

Jam Digital

Kalender Hijriyah