Khilafah wa DULLAH wa Busyara RASULULLAH

Prophethood (meaning Muhammad (SAW) himself) will remain with you for as long as Allah wills it to remain, then Allah will raise it up whenever he wills to raise it up. Afterwards, there will be a Caliphate that follows the guidance of Prophethood remaining with you for as long as Allah wills it to remain. Then, He will raise it up whenever He wills to raise it up. Afterwards, there will be a reign of violently oppressive [The reign of Muslim kings who are partially unjust] rule and it will remain with you for as long as Allah wills it to remain. Then, there will be a reign of tyrannical rule and it will remain for as long as Allah wills it to remain. Then, Allah will raise it up whenever He wills to raise it up. Then, there will be a Caliphate that follows the guidance of Prophethood.

تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا اللهُ إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثَمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكاً عَاضًّا فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكاً جَبْرِيًّا فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ. ثُمَّ سَكَتَ

Akan ada masa kenabian pada kalian selama yg Allah kehendaki Allah mengangkat atau menghilangkan kalau Allah menghendaki. Lalu akan ada masa khilafah di atas manhaj nubuwwah selama Allah kehendaki kemudian Allah mengangkat jika Allah menghendaki. Lalu ada masa kerajaan yg sangat kuat selama yg Allah kehendaki kemudian Allah mengangkat bila Allah menghendaki. Lalu akan ada masa kerajaan selama yg Allah kehendaki kemudian Allah mengangkat bila Allah menghendaki. Lalu akan ada lagi masa kekhilafahan di atas manhaj nubuwwah.“ Kemudian beliau diam.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Selamat Datang di Web Site kami

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

HTI Channel live streaming

Watch live streaming video from htichannel at livestream.com

Kamis, 17 Maret 2011

Teror Bom Alat Paling Ampuh Pengalihan Isu Wikileaks

JAKARTA (voa-islam.com) – Teror bom dinilai sebagai alat paling ampuh untuk mengubur isu WikiLeaks yang sedang hangat dibicarakan. Ada kemungkinan, terror bom adalah bentuk pengalihan isu yang menghantam presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

“Saya cukup yakin bahwa ini adalah pengalihan isu WikiLeaks yang menuding SBY menyalahgunakan kekuasaan, karena tak ada isu lain yang bisa mengeliminasi, mengubur, isu tersebut,” kata aktivis Petisi 28, Haris Rusli Moti kepada salah satu media online, Rabu (16/3/2011).

Haris mengungkapkan, terror bom tersebut adalah skenario besar. Pasalnya, mengapa Ulil Abshar Abdalla baru mendapatkan terror setelah dia menjabat sebagai ketua DPP partai Demokrat.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh mantan Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Pusat (1995 - 2000), Prof.Drs Dawam Raharjo. Dawam membenarkan bahwa peristiwa ini sebagai upaya pemerintah untuk mengalihkan isu-isu yang ada seperti bocoran Wikileaks yang dilansir dua media Australia terhadap pemerintah. "Ya ini seperti gali isu tutup isu," sebutnya.
..Saya cukup yakin bahwa ini adalah pengalihan isu WikiLeaks yang menuding SBY menyalahgunakan kekuasaan, karena tak ada isu lain yang bisa mengeliminasi, mengubur, isu tersebut..
Ia juga tidak yakin jika teror bom buku yang terjadi di tiga tempat seperti di Kantor KBR68H, Kantor BNN dan kediaman Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Soerjosumarno dapat diungkap oleh pihak kepolisian.

"Apakah pemerintah khususnya kepolisian akan mau mengungkap ini. Kalau nanti ketahuan, mungkin dihilangkan begitu saja seperti isu yang sudah-sudah itu hilang begitu saja. Soal Cikeusik, soal Temenggung hilang begitu," kata Dawam di kantor Kontras, Jakarta, Rabu (16/3/2011) kemarin.

Selain itu, dia menduga teror bom ini untuk mengacaukan kondisi politik dalam negeri. "Ya mengacaukan, akhir-akhir ini banyak sekali isu dan terus beruntun. Tapi pesan dari bom ini tidak jelas dan tidak ada orang yang merasa kecuali Ulil sendiri yang merasa menjadi alamat dari pesan-pesan itu. Kesimpulannya ini adalah mengacaukan isu-isu," pungkasnya. (up/okz,rn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Komentarnya

Jam Digital

Kalender Hijriyah