Khilafah wa DULLAH wa Busyara RASULULLAH

Prophethood (meaning Muhammad (SAW) himself) will remain with you for as long as Allah wills it to remain, then Allah will raise it up whenever he wills to raise it up. Afterwards, there will be a Caliphate that follows the guidance of Prophethood remaining with you for as long as Allah wills it to remain. Then, He will raise it up whenever He wills to raise it up. Afterwards, there will be a reign of violently oppressive [The reign of Muslim kings who are partially unjust] rule and it will remain with you for as long as Allah wills it to remain. Then, there will be a reign of tyrannical rule and it will remain for as long as Allah wills it to remain. Then, Allah will raise it up whenever He wills to raise it up. Then, there will be a Caliphate that follows the guidance of Prophethood.

تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا اللهُ إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثَمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكاً عَاضًّا فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكاً جَبْرِيًّا فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ. ثُمَّ سَكَتَ

Akan ada masa kenabian pada kalian selama yg Allah kehendaki Allah mengangkat atau menghilangkan kalau Allah menghendaki. Lalu akan ada masa khilafah di atas manhaj nubuwwah selama Allah kehendaki kemudian Allah mengangkat jika Allah menghendaki. Lalu ada masa kerajaan yg sangat kuat selama yg Allah kehendaki kemudian Allah mengangkat bila Allah menghendaki. Lalu akan ada masa kerajaan selama yg Allah kehendaki kemudian Allah mengangkat bila Allah menghendaki. Lalu akan ada lagi masa kekhilafahan di atas manhaj nubuwwah.“ Kemudian beliau diam.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Selamat Datang di Web Site kami

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

HTI Channel live streaming

Watch live streaming video from htichannel at livestream.com

Sabtu, 27 Mei 2017

Teladan RasuluLlaah

Sahabat Abdullah bin Mas'ud adalah salah satu sosok sahabat yang terkenal dengan bacaan Quran yang merdu. Bahkan Rasulullah sendiri pun suka mendengarkan bacaan beliau. Suatu kali Abdullah bin  Mas'ud hendak membaca Quran dan sebelumnya membaca kalimat ta'awudz. Hanya saja kalimat ta'awudz nya berbeda dengan yang kita kenal sekarang. Begini bunyinya: "a'udzubillahissami'il 'alimi minasy syaythanirrajim" (ada tambahan sami'il 'alimi).
Saat mendengar Abdullah bin Mas'ud mengucapkan ta'awudz seperti ini, Rasulullah segera meluruskannya dengan berkata: "Bacalah a'udzubillahi minasy syaythanirrajim. Karena seperti itulah bacaan yang diajarkan Jibril kepadaku, dan itulah yang tertulis di lauhul mahfudz."
Tentu kita tahu bahwa ta'awudz Abdullah bin Mas'ud adalah kalimat yang baik, tetapi tetap saja Rasulullah meluruskannya karena kurang sesuai. Di sinilah kita melihat bahwa perbuatan yang baik pun belum cukup untuk diterima Allah. Perbuatan baik itu pun haruslah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam agar perbuatan tadi menjadi benar. Jadi jelaslah, perbuatan itu haruslah baik dan benar.

simak penjelasan menariknya oleh ust. Sayf Muhammad Isa : https://youtu.be/p8pl9cEKr8s

Faqih Abu Anis
Pengelola Yayasan Az-Zaidan Centre

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Komentarnya

Jam Digital

Kalender Hijriyah