Khilafah wa DULLAH wa Busyara RASULULLAH

Prophethood (meaning Muhammad (SAW) himself) will remain with you for as long as Allah wills it to remain, then Allah will raise it up whenever he wills to raise it up. Afterwards, there will be a Caliphate that follows the guidance of Prophethood remaining with you for as long as Allah wills it to remain. Then, He will raise it up whenever He wills to raise it up. Afterwards, there will be a reign of violently oppressive [The reign of Muslim kings who are partially unjust] rule and it will remain with you for as long as Allah wills it to remain. Then, there will be a reign of tyrannical rule and it will remain for as long as Allah wills it to remain. Then, Allah will raise it up whenever He wills to raise it up. Then, there will be a Caliphate that follows the guidance of Prophethood.

تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا اللهُ إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثَمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكاً عَاضًّا فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكاً جَبْرِيًّا فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ. ثُمَّ سَكَتَ

Akan ada masa kenabian pada kalian selama yg Allah kehendaki Allah mengangkat atau menghilangkan kalau Allah menghendaki. Lalu akan ada masa khilafah di atas manhaj nubuwwah selama Allah kehendaki kemudian Allah mengangkat jika Allah menghendaki. Lalu ada masa kerajaan yg sangat kuat selama yg Allah kehendaki kemudian Allah mengangkat bila Allah menghendaki. Lalu akan ada masa kerajaan selama yg Allah kehendaki kemudian Allah mengangkat bila Allah menghendaki. Lalu akan ada lagi masa kekhilafahan di atas manhaj nubuwwah.“ Kemudian beliau diam.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Selamat Datang di Web Site kami

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

HTI Channel live streaming

Watch live streaming video from htichannel at livestream.com

Jumat, 16 September 2011

Donktrin Kepada Anak-anak, sebagai Kekalahan Intelektual

Sebuah buku mewarnai untuk anak-anak yang judul aslinya "We Shall Never Forget 911" (Kami tidak akan pernah melupakan 9 / 11) - Buku ini untuk menanamkan kepada Anak-anak dari Kebebasan, akan benar-benar menjual segera keluar dan tidak lagi tersedia di harga grosir.  Kami tidak akan pernah lupa adalah buku penjualan tercepat dalam sejarah perusahaan tersebut, bepergian ke 157 negara, YES, 157 negara, . melalui email, download atau surat biasa dalam waktu kurang dari tiga minggu Setelah ini beberapa salinan terakhir asli menjual, buku ini tidak akan lagi tersedia dari Penerbit, Buku Mewarnai Sungguh Besar. (http://www.coloringbook.com/weshallneverforget9/11coloringbook.aspx)

Buku ini telah diterbitkan berjudul: “Kami tidak akan pernah lupa 9/11-Buku bebas untuk anak-anak”, dengan tebal 36 halaman. Buku yang ditulis oleh Wayne Bell ini sungguh telah melukai perasaan kaum Muslim Amerika yang menuduh penulisnya dengan sengaja mengobarkan kebencian terhadap Islam.
Buku ini menggambarkan adegan serangan di gedung World Trade Center (WTC). Sebagaimana di salah satu halamannya juga menggambarkan operasi pembunuhan Osama bin Laden. Di mana Osama sedang bersembunyi di balik wanita yang mengenakan cadar. Sementara tentara AS sedang menodongkan senjatanya.
Dan di samping gambar itu ditulis, “Hai, anak-anakku, yang benar adalah, bahwa inilah tindakan teroris yang dilakukan oleh para ekstrimis Islam yang benci akan kebebasan … Mereka adalah orang-orang gila yang membenci cara hidup Amerika, sebab kami orang-orang yang merdeka dan masyarakat kami hidup bebas.”
Para pemimpin kaum Muslim Amerika mengkritik buku tersebut, sebab tidak membedakan antara para teroris yang bertanggung jawab atas serangan itu dengan semua pengikut agama Islam.
Aminah Syarif dari dari Dewan Hubungan Amerika-Islam mengatakan: “Sungguh buku ini menjijikkan dan dapat memicu kemarahan, sehingga buku ini sama sekali tidak layak untuk anak-anak dan atau untuk siapapun.” Bahkan, Aminah menambahkan bahwa pernyataan “para ekstrimis Islam” disebutkan sebanyak 10 kali dalam buku ini.
Sementara, penulis Wayne Bell mengklaim bahwa dari edisi pertama ini telah terjual 10 ribu eksemplar, dan bahwa dalam buku ini tidak ada sesuatu yang sifatnya menyerang pihak manapun.”
Ia mengatakan pada jaringan berita Amerika “CNN” bahwa “Ini adalah sejarah. Dan apa yang terdapat dalam buku ini benar-benar fakta. Buku ini tidak menggambarkan kelompok masyarakat manapun. Kami berbicara tentang 19 pembajak yang datang ke sini dan membunuh ribuan orang.” 
Sebuah Kekalahan Inelektual

Kejadian ini merupakan sebuah fenomenal bahwa peradaban kapitalisme telah nampak kebusukannya bahkan dengan memaksakan bahwa Peristiwa 911 merupakan perilaku teroris.  Bukankah peristiwa 911 itu telah dibantah oleh 


Hal ini sama dengan jika kita telah membaca “Absurditas Khilafah Islamiyah” tulisan Abdul Muqsid di harian Indo Pos (4/4/05), yang juga dimuat dalam website JIL, sungguh sangat menggelikan. Kelihatannya, Muqsid telah mengalami kegelisahan dan dendam yang luar biasa setelah diskusi yang diselenggarakan di UIN Jakarta  tanggal 10 Maret 2005 itu. Saya yakin, kalau argumen-argumen yang diusung Muqsid, gambar berwarna yang disusun oleh Wayne Bell justru merupakan kekalahan intelektul mereka, karena mereka telah kehabisan bahan untuk menghalangi penegakan Syariah dan Khilafah


Sama juga di Rusia, Pengadilan di Republik Bashkortostan menjatuhkan vonis bersalah kepada enam anggota organisasi Hizbut Tahrir, kantor kejaksaan republik melaporkan.


Padahal jika kita mau menlihat bahwa siapa pun yang mengikuti metode dakwah Rasulullah pasti akan menghadapi perlawanan dakwah, seperti propaganda negatif, penganiayaan dan pemboikotan. Itulah yang dialami oleh para sahabat ketika berdakwah di Makkah hingga Allah memberikan kemenangan ketika terbangun Daulah Islam pertama di Madinah. Hari ini juga tidak jauh berbeda. Para pengemban dakwah mendapatkan perlakukan dari orang-orang kafir, sekalipun tidak menggunakan kekerasan.


Hizbut Tahrir merupakan partai politik Islam internasional yang berjuang mengembalikan kehidupan Islam melalui penegakkan Khilafah, sebuah institusi pemersatu umat Islam sedunia. Kelompok ini aktif berdakwah di lebih 40 negera di dunia, termasuk di Barat dan Rusia. 


Tiga asal Ufa dihukum dua tahun penjara di penjara umum, dua warga  asal Dyurtyuli diganjar hukuman dua tahun, masing-masing dengan masa percobaan tiga tahun dan satu lagi penduduk Dyurtyuli mendapat hukuman percobaan 18 bulan dengan tiga tahun periode percobaan. 


Pada tahun 2008, enam anggota mengorganisir organisasi Hizbut Tahrir, "mempopulerkan organisasi ini, menghasur intoleransi terhadap agama lain, merekrut para anggota baru dan menyebarkan literatur ekstrimis," kata pejabat kejaksaan. 

Sungguh, Rusia telah kehilangan akalnya untuk menghadapi debat intelektual Hizbut Tahrir. Tanpa rasa malu lagi, rezim diktator tersebut melakukan berbagai cara untuk membungkam seruan Khilafah. 
Sekalipun bekerja tanpa menggunakan kekerasan, namun rezim-rezim diktator di dunia merasa ketakutan dengan kehadirannya. Pasalnya, Khilafah yang ditawarkan oleh Hizbut Tahrir dianggap akan menggeser kekuasaan mereka. 
Sehingga wajarlah dalam aksi manapun orang-orang kafir, dzalim dan munafik berusaha dengan pikiran, harta dan tenaga mereka untuk selalu menghalangi penegakan Syariah Islam ini dalam bentuk apapun.
Demikianlah, seperti halnya Rasulullah dan para sahabat, para pengemban dakwah senantiasa menghadapi perlawanan dakwah, baik berupa propaganda negatif, penganiayaan maupun pemboikotan. Siapapun yang mengikuti langkah dakwah Rasullah akan mengalaminya hingga pertolongan Allah pun datang

Faqih Abu Anis 
Pengelola Yayasan Az-Zaidan Centre

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Komentarnya

Jam Digital

Kalender Hijriyah