Pengantar
Setiap sesuatu yang tampil di muka bumi ini itu sebenarnya tergantung pandangan seseorang yang ia miliki tentang alam, kehidupan dan manusia. Karena apa yang dilakukan manusia itu tergantung apa yang dipahaminya. Sebagai contoh; ketika kita mendengar atau membaca berita maka pasti akan terjadi macam pemikiran terhadapnya. Misal; Ungkapan Suripto, “Analisa saya condong pada skenario intelijen. Karena yang bisa melakukan ini cukup profesional. Kalau nggak intelijen ya teroris,” dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (16/3/2011).Sehingga dari fakta ini ada yang menarik kesimpulan bahwa itu adalah aksi teroris dan ada yang menganggap itu adalah skenario intelijen. Sesungguhnya, semua itu hanya berdasarkan pemahaman kita tentang semua itu. Pemahaman manusia saat ini diatur berdasarkan pemikiran sekuleristik/kapitalis dimana menjadikan kekayaannya satu-satunya yang berbicara. Sedangkan beda jika kita memiliki pemahaman berdasarkan pandangan Islam secara ideologis menyatakan bahwa setiap tayangan berita saat ini yang menghebohkan itu hanya mengalihkan isu dari isu besar kecuali berita bencana alam merupakan berita keberuntungan bagi kapitalis sekuler untuk dapat mengalihkan isu besar menjadi isu sepeleh.
Lihatlah berapa banyak yang muncul berita-berita yang memukau umat itu hanya merupakan pengalihan perhatian umat yang lebih besar lagi dan memanfaatkan juga mempulikasikan yang tidak pantas bagi umat. Seperti kasus ahmadiyah, koruptor kelas rendah sedangkan koruptor kelas kakap dibungkam, karena rana ini sudah menyentuh kekuasaan seseorang. Wajar, kenapa Lembaga Pemberantas Korupsi yang telah dibentuk oleh Pemerintah sendiri harus dibubarkan. Itulah sebabnya kenapa hal ini terjadi, karena telah menyentuh ranah kekuasaan yang amburadur ini.
Sudah tidak lazim bahwa setiap mabda akan selalu mempertahankan agar tidak pernah dikalahkan dengan mabda yang lain. Sehingga wajarlah saat ini hanya sebuah permainan agar mabda kapitalis/sekuler yang dianut masih bisa langgeng di bumi ini.
Islam sebagai Mabdaku
Mabda’ yang Shohih
LANDASAN DAKWAH
Tambahan:
ISLAM AGAMA DAKWAH
Melalui dakwah, kita dihindarkan dari sikap individualis
ILUSTRASI TUNTUTAN DAKWAH
PENTINGNYA DAKWAH
TUJUAN DAKWAH
BALASAN DARI DAKWAH
Siapa saja yang menyeru manusia pada petunjuk (Islam), dia pasti akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala yang diperoleh orang yang mengikuti petunjuk itu tanpa mengurangi sedikitpun pahalanya
(HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, an Nasa�I dan Ibn Majah)
FAKTA KEADAAN UMAT ISLAM DIDUNIA SAAT INI ..
ANCAMAN BILA DAKWAH DITINGGALKAN !!!
ISLAM KEMBALI TEGAK BILA .. Islam didakwahkan ke tengah-tengah masyarakat sebagai idelogi dengan tanpa kekerasan dan diterapkan sebagaimana dicontohkan Rasulullah saw�.!!!
Dengan Dakwah Rasulullah .
(QS Muhammad (47) : 7)
Setiap sesuatu yang tampil di muka bumi ini itu sebenarnya tergantung pandangan seseorang yang ia miliki tentang alam, kehidupan dan manusia. Karena apa yang dilakukan manusia itu tergantung apa yang dipahaminya. Sebagai contoh; ketika kita mendengar atau membaca berita maka pasti akan terjadi macam pemikiran terhadapnya. Misal; Ungkapan Suripto, “Analisa saya condong pada skenario intelijen. Karena yang bisa melakukan ini cukup profesional. Kalau nggak intelijen ya teroris,” dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (16/3/2011).Sehingga dari fakta ini ada yang menarik kesimpulan bahwa itu adalah aksi teroris dan ada yang menganggap itu adalah skenario intelijen. Sesungguhnya, semua itu hanya berdasarkan pemahaman kita tentang semua itu. Pemahaman manusia saat ini diatur berdasarkan pemikiran sekuleristik/kapitalis dimana menjadikan kekayaannya satu-satunya yang berbicara. Sedangkan beda jika kita memiliki pemahaman berdasarkan pandangan Islam secara ideologis menyatakan bahwa setiap tayangan berita saat ini yang menghebohkan itu hanya mengalihkan isu dari isu besar kecuali berita bencana alam merupakan berita keberuntungan bagi kapitalis sekuler untuk dapat mengalihkan isu besar menjadi isu sepeleh.
Lihatlah berapa banyak yang muncul berita-berita yang memukau umat itu hanya merupakan pengalihan perhatian umat yang lebih besar lagi dan memanfaatkan juga mempulikasikan yang tidak pantas bagi umat. Seperti kasus ahmadiyah, koruptor kelas rendah sedangkan koruptor kelas kakap dibungkam, karena rana ini sudah menyentuh kekuasaan seseorang. Wajar, kenapa Lembaga Pemberantas Korupsi yang telah dibentuk oleh Pemerintah sendiri harus dibubarkan. Itulah sebabnya kenapa hal ini terjadi, karena telah menyentuh ranah kekuasaan yang amburadur ini.
Sudah tidak lazim bahwa setiap mabda akan selalu mempertahankan agar tidak pernah dikalahkan dengan mabda yang lain. Sehingga wajarlah saat ini hanya sebuah permainan agar mabda kapitalis/sekuler yang dianut masih bisa langgeng di bumi ini.
Islam sebagai Mabdaku
Islam yang kita cintai ini adalah sebuah mabda’ (ideologi). Muhammad Ismail dalam bukunya Al-Fikr al-Islami, menyatakan bahwa mabda’ (ideologi) adalah keyakinan dasar yang bersifat rasional, yang melahirkan sistem/sekumpulan aturan hidup (‘aqidah ‘aqliyyah yanbatsiqu ‘anha nizham).
Islam tidak hanya mengatur hal yang bersifat spiritual yang dicakup rukun iman serta keyakinan terhadap hal-hal gaib yang dikabarkan oleh wahyu. Namun, Islam juga bersifat politis karena memiliki peran dalam mengatur urusan masyarakat melalui penerapan sistem kehidupan yang disebut nizham atau syariah.
"Lalu bagaimana memperkenal mabda itu agar benar-benar berkristal dalam dada?"
Mengenalkan Mabda’ Islam
Akal adalah perangkat terpenting yang dimiliki oleh manusia. Dengan akal manusia mampu berfikir, dan dengan berfikir manusia bisa menentukan sikap dan tindakannya. Pemikiran (fikroh) atau pengetahuan yang masuk pada diri seseorang kemudian difikirkan dan akhirnya menjadi suatu pemahaman yang berhubungan erat dengan sikap dan tindakan. Jadi Pemahaman (mafhum) seseorang terhadap sesuatu akan menentukan sikap dan tindakannya terhadap sesuatu.
Fikroh yang sudah menjadi mafhum ini merupakan kunci jatuh bangunnya seseorang atau ummat.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu mengubah keadaannya sendiri.”(QS. Ar-Ra’d : 11)
Adapun fikroh yang mampu membawa diri atau ummat untuk bangkit adalah fikroh yang mendasar, yaitu fikroh menyeluruh yang langsung mempertanyakan posisi manusia di alam semesta ini dan langsung menjawab problematika utama yang ada pada diri manusia, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang dibawa sejak lahir. Darimana aku? Untuk apa aku lahir ke dunia? Dan akan kemana aku setelah mati?
Untuk menjawab ketiga pertanyaan tersebut, hanya fikroh yang paling mendasarlah yang bisa langsung menjawab dan memecahkan problematika kehidupan. Fikroh yang demikian disebut AQIDAH, yaitu pemikiran yang paling mendasar dan menyeluruh tentang alam semesta, kehidupan dan manusia serta hubungan ketiganya (alam semesta, kehidupan, dan manusia) dengan alam sebelum dan sesudah dunia. Kalau digunakan gagasan di atas, ada tiga aqidah yang mampu menjawab pertanyaan tadi, yaitu aqidah Komunis, Aqidah Sosialis dan Aqidah Islam. Sebagai contoh jawaban Komunis terhadap tiga pertanyaan utama tadi adalah :
Pertama : Manusia berasal dari materi, dan manusia tidak diciptakan oleh siapapun.Kedua : Karena tidak diciptakan siapapun, maka manusia dalam menjalani kehidupan di dunia bebas dalam bertindak.
Ketiga : Karena manusia berasal dari materi, maka apabila manusia itu binasa akan kembali kepada materi.
Dengan demikian problema hidup mereka terjawab, dan mereka menjadi betul-betul bangkit. Meskipun kebangkitan mereka menuju jahanam. Sedangkan Aqidah Islam mengatakan “Tiada Tuhan selain Allah”. Artinya beriman bahwa alam semesta beserta isinya ada penciptanya, yaitu Allah SWT. Dan Allah pun menurunkan suatu aturan baik untuk alam, kehidupan, maupun manusia. Alam dan kehidupan menerima aturan tanpa menolak sedikit pun, sedangkan manusia bisa menolak bisa juga menerima. Oleh karena itu Allah SWT menurunkan para Rasul, dimana Rasul terakhir adalah Nabi Muhammad saw. Disamping itu manusia harus beriman kepada segala apa yang tercantum dalam Al-Quran yang merupakan firman Allah SWT. Tidak ada satupun yang patut ditolak, termasuk berita-berita mengenai alam ghaib, seperti malaikat, jin, iblis, hari kiamat, hari penghisaban, adanya sorga, neraka dan sebagainya.
Tujuan pentingnya untuk mengenalkan mabda’ Islam adalah dalam rangka membentuk pola pikir dan pola sikap yang islami (membentuk kepribadian Islam) pada diri anak. Selanjutnya dengan pembentukan ini, anak akan siap mengemban Islam sebagai kaidah berpikir dan kepemimpinan berpikirnya. Oleh karena itu, pengenalan mabda’ Islam kepada anak dilakukan dengan mengenalkan dan menanamkan akidah dan syariah Islam dalam beberapa tahap perkembangan anak.
Asas dari mabda’ Islam adalah aqidah Islam yaitu: “Laa ilaaha ilaallah Muhammadarrasulullah”. Penjabarannya adalah, bahwa dibalik alam semesta, kehidupan dan manusia ini ada pencipta, yaitu Allah ‘Azza wa jalla, inilah sisi kerohanian. Artinya mengakui bahwa benda-benda itu adalah makhluk Allah, sedangkan wujud dari benda-benda itu adalah sisi materi. Jadi dalam beriman kepada Allah harus disertai iman kepada kenabian Muhammad Rasulullah dan iman kepada Qur’an tanpa ragu sedikitpun, sehingga apa yang datang dari Al-Quran harus diterima.
Dalam memandang dunia, alam sebelum dan sesudah kehidupan didunia ini Islam menyatakan adanya hubungan. Yaitu adanya Allah yang memberikan perintah untuk beribadah di dunia serta adanya perhitungan dan balasan diakhirat terhadap amal ibadah yang dilakukan di dunia. Jadi harus terikat dengan Syari’at Allah.
Dalam beramal, Islam mengenal pandangan mencampurkan materi dengan ruh. Misalnya seseorang yang berbicara dengan orang lain, unsur materinya adalah perbuatan berbicara itu, sedangkan unsur ruhnya adalah kesadaran dari pembicara bahwa apa yang ia bicarakan itu akan dipertanggungjawabkan nanti dihadapan Allah SWT pada hari kiamat. Dalam masalah berdagang, unsur materinya adalah perdagangan itu, sedangkan unsur ruhnya adalah kesadaran pedagang, bahwa barang dagangannya dapat dipertanggungjawabkan kehalalan dan keharamannya menurut hukum Islam.
Sedangkan Islam mengakui bahwa Allah SWT sebagai pemegang keputusan hukum, maka aturannya lahir dari syari’at yang ditetapkan Allah melalui Rasul-Nya. Dalam memecahkan problemnya, seorang muslim mempunyai tiga langkah ketika akan menghukumi suatu permasalahan, yaitu: Mempelajari permasalahan yang muncul, Mempelajari hukum yang berkenaan dengan permasalahan tadi, dan akhirnya mengambil hukum baik secara langsug maupun secara istimbath.
Mabda’ yang Shohih
Setelah kita membandingkan ketiga mabda’ yang ada saat ini, maka kita dapat membuktikan dari ketiganya mana yang bisa dikategorikan sebagai mabda’ yang shohih dengan melihat keshohihan aqidahnya. Aqidah yang shohih adalah aqidah yang :
- Sesuai dengan Fitrah
- Memuaskan Akal
- Menentramkan batin
Dari ketiga mabda’ ternyata hanya Islam yang sesuai dengan fitrah manusia, karena secara fitrah keadaan manusia itu terbatas, lemah dan membutuhkan perlindungan kepada sesuatu yang memiliki kemahakuasaan dan ini dibuktikan dengan mengakui adanya Pencipta dan kekuasaan-Nya, sehingga hanya Aturan dari Penciptalah yang berhak dijadikan sebagai tolak ukur perbuatan manusia dalam kehidupan dunia. Berbeda dengan mabda Sekulerisme/Kapitalisme yang mengakui adanya Pencipta, tetapi menafikan kemahakuasaannya sehingga dalam menjalankan kehidupan dunia tidak menerima Aturan dari sang Pencipta, dengan begitu jelas bahwa mabda ini tidak sesuai dengan fitrah manusia dari sisi memisahkan agama dari kehidupan, sehingga mabda ini menghendaki aturan yang dipakai dalam kehidupan dunia adalah aturan buatan manusia yang berlandaskan manfaat yang tidak ada hubungannya dengan agama. Sedangkan Komunis nyata-nyata tidak mengakui adanya Pencipta.
Aqidah Islam pun menyatakan bahwa alam semesta, manusia dan kehidupan ini diciptakan oleh Allah SWT sesuai dengan akal baik melalui penalaran maupun dengan bukti-bukti yang nyata. Tentunya setiap yang lemah, terbatas, serba kurang dan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya itu ada Penciptanya. Sehingga jika ada orang komunis menyatakan bahwa pencipta itu tidak ada, adalah tidak logis dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Sedangkan pengakuan Sekulerisme/Kapitalisme terhadap adanya Pencipta alam semesta, manusia dan kehidupan tapi menyatakan bahwa pencipta idak mampu mengaturnya adalah jelas tidak logis pula. Sehingga kecuali Islam, kedua mabda lainnya (Komunis dan Kapitalis) tidak dapat memuaskan akal.
Ketika menyadari bahwa alam semesta, manusia dan kehidupan ini ada yang menciptakan dan Penciptanya pun menurunkan Aturan (perintah dan larangan) yang tentunya harus dilaksanakan dalam seluruh aktivitas kehidupan yang pada akhirnya kita akan mempertanggungjawabkan seluruh aktivitas kehidupan kita dihadapan Pencipta, maka kita telah mendapatkan sedkit gambaran dari ketiga mabda yang ada saat ini dan Mabda’ Islamlah mabda’ yang shohih, artinya dia memang sebuah mabda’ bukan ciptaan manusia. Bahkan dia ada lebih dahulu sebelum munculnya Kapitalisme dan Sosialisme. Jadi salah besar jika dikatakan bahwa Islam adalah hasil olahan Kapitalisme dan Sosialisme, dengan mengambil yang baik-baik saja dari keduanya. Islam adalah kepunyaan Allah SWT sebagai Pencipta alam semesta beserta seluruh isinya dan Allah SWT hanya meridhoi Islam untuk manusia, yang lain adalah bathil dan pasti akan lenyap, cepat atau lambat.
“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan kepadamu agama kamu dan telah Ku-cukupkan atas kamu nikmat-Ku, dan Aku telah ridhla Islam sebagai agamamu….” (QS. Al-Maidah:3)
“Sesungguhnya agama yang diridhai disisi Allah hanyalah Islam”. (QS. Ali Imran:19)
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan palajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari Jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (An Nahl : 125)
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang maruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka ta�at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Bijaksana (QS At Taubah : 71)
Hendaklah kalian benar-benar menyurh perbuatan yang maruf dan benar-benar melarang perbuatan yang mungkar, atau (bila tidak kalian lakukan) Allah akan menjadikan orang-orang jahat di antara kalian berkuasa atas kalian semua (yang akibatnya banyak sekali kejahatan dan kemungkaran diperbuatnya) lalu orang-orang yang baik di antara kalian berdoa (agar kejahatan dan kemungkaran itu hilang) maka doa mereka (orang-orang baik itu) tidak diterima (HR Al Bazzar dan At Thabrani)
Tambahan:
ISLAM AGAMA DAKWAH
Kalimah la ilaha illallah merupakan inti ajaran Islam, sekaligus pendorong utama kegiatan dakwah
dengan dakwah, Islam tersebar ke seluruh penjuru dunia
Dakwah adalah misi utama kenabian Muhammad saw
Dakwah adalah ujud kepedulian, bahkan kasih sayang kita kepada sesama manusia
Salah satu ciri seorang muslim adalah kepeduliannya terhadap aktivitas dakwah
ILUSTRASI TUNTUTAN DAKWAH
Bagaikan suatu rombongan yang naik kapal. Ada yang duduk di bagian atas, ada lagi yang duduk di bagian bawah. Dan bila ada orang di bagian bawah akan mengambil air, ia harus melewati orang di atasnya. Sehingga orang yang di bagian bawah tadi berpikiran, �Seandainya aku melubangi tempat duduk milikku sendiri untuk mendapatkan air, tentu aku tidak akan mengganggu orang yang di atas�. Bila mereka mencegahnya, ia akan selamat dan semua isi kapal akan selamat, sementara bila mereka membiarkan, maka orang itu akan celaka begitupun semua isi kapal
PENTINGNYA DAKWAH
Menentukan muslim tidaknya manusia, dan kualitas kepribadiannya
Menentukan tegak tidaknya hukum Islam
Menentukan corak kehidupan manusia, kehidupan keluarga, lingkungan dan kehidupan masyarakat
Bahkan menentukan corak kehidupan dunia
Mentauhidkan Allah
Menjadikan Islam sebagai pedoman hidup manusia sedunia dalam wadah daulah
Menjadikan Islam sebagai rahmat bagi sekalian alam
Menggapai Ridha Allah
Siapa saja yang menyeru manusia pada petunjuk (Islam), dia pasti akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala yang diperoleh orang yang mengikuti petunjuk itu tanpa mengurangi sedikitpun pahalanya
(HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, an Nasa�I dan Ibn Majah)
FAKTA KEADAAN UMAT ISLAM DIDUNIA SAAT INI ..
Kebodohan
Kemiskinan
Kemaksiatan
Dijajah/dibawah pengaruh negara adidaya
Terpecah belah menjadi lebih dari 50 negara
Ukhwah Islamiyyahnya rendah
Tidak bisa menjalankan Islam secara Kaffah
Ditengah manusia berkembang kemusyrikan dan kekafiran
Manusia akan hidup dengan hukum jahiliah, sehingga tidak ada rahmat. Yang ada adalah laknat
Dunia akan dikendalikan oleh adikuasa jahiliah
Bila dakwah ditinggalkan, bagaimana ridha Allah bisa didapat?
Tidak akan ada daulah Islam
Dengan Dakwah Rasulullah .
Ajaran Islam tertanam dan membentuk cara berpikir masyarakat
Membebaskan banyak negeri dan menyatukannya dalam satu kekuasaan dibawah kepemimpinan Rasulullah
Berbondong-bondong masuk Islam
Menyatukan masyarakat berlatar belakang berbeda
Kebiasaan dan adat istiadat digantikan Islam
Allah pasti menolong kita !!!
Hai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian(QS Muhammad (47) : 7)
Khatimah
Dengan penanaman akidah dan syariah seperti ini, insya Allah anak akan semakin mantap mengenal Islam sebagai mabda’, Islam yang tidak hanya mengatur ruhiah, tetapi yang mampu memecahkan problematika kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Komentarnya